P5 Bagian-2 : mendesain P5 (Alur 1, 2, 3, 4)

 MENDESAIN P5


Pada Postingan sebelumnya, kita telah belajar Memahami P5.

Lalu, Bagaimanakah tahapan perencanaan P5? Bagaimana cara merancang dan mengembangkan kegiatan P5?

Ada Beberapa Alur dalam perencanaan P5 yang akan dibahas dalam artikel ini :

  1. Membentuk Tim Fasilitator P5
  2. Mengidentifikasi Tahapan Kesiapan sekolah dalam menjalankan P5
  3. Menentukan Dimensi dan Tema P5 
  4. Merancang Alokasi waktu P5
  5. Menyusun Modul P5
  6. Menentukan Tujuan Pembelajaran
  7. Mengembangakn Topik, alur aktivitas dan asesmen P5
Pada Postingan kali ini kita akan membahas Alur ke 1, 2, 3, 4 

Alur -1.  Membentuk Tim Fasilitator P5


    a) Langkah Pembentukan Tim Fasilitator P5
    • Tim terdiri dari sejumlah pendidik yang berperan merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi P5.  
    • Tim dibentuk dan dikelola oleh kepala satuan pendidikan dan koordinator P5.
    • Jumlah tim fasilitator proyek profil dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan (dilihat dari jumlah murid di sekolah, banyaknya tema yang dipilih dalam satu tahun ajaran, jumlah jam mengajar pendidik yang belum terpenuhi atau akan dialihkan untuk P5, atau pertimbangan lain sesuai kebutuhan masing-masing satuan pendidikan)
    • KS menentukan satu orang koordinator P5, bisa dari waka atau pendidik yang mempunyai pengalaman mengembangkan dan mengelola proyek. 
    • Apabila mempunyai SDM yang cukup, koordinator P5 dapat membentuk koordinator di setiap kelas. 
    • KS bersama koordinator P5 memetakan pendidik dari setiap kelas (atau apabila SDM terbatas, perwakilan dari masing-masing fase) untuk menjadi tim fasilitator P5. 
    • Koordinator mengumpulkan dan memberikan arahan kepada tim fasilitator P5 untuk merencanakan dan membuat modul P5 bagi setiap kelas atau fase. 
    bPembagian Peran dan tanggung jawab dalam pengelolaan P5
    • Koordinator P5 
      • Berperan mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam mengelola P5,
      • Mengelola sistem yang dibutuhkan tim pendidik/fasilitator dan peserta didik agar dapat menyelesaikan proyek dengan sukses
      • Memastikan kolaborasi terjadi di antara para pendidik dalam tim fasilitator P5
      • Memastikan alur P5 memiliki aktivitas yang beragam (prinsip eksploratif)
      • Memastikan rancangan asesmen yang dilakukan sesuai dengan kriteria kesuksesan yang sudah ditetapkan
    • Fasilitator P5
      • Memperhatikan kebutuhan dan minat belajar setiap murid dengan penerapan diferensiasi
      • Memberi kesempatan murid terlibat dalam perencanaan dan pengembangan P5 (perlu penyesuaian kesiapan murid dalam keterlibatan) 
      • Memberikan ruang bagi murid untuk mendalami isu atau topik pembelajaran yang kontekstual dengan tema P5 sesuai dengan minat 
      • Berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait (orang tua, mitra, lingkungan satuan pendidikan, dll. ) dalam mencapai tujuan pembelajaran 
      • Melakukan penilaian yang mengacu pada prinsip asesmen 
      • Menyediakan sumber belajar
      • Mengajarkan keterampilan proses inkuiri dan memfasilitasi pendampingan dalam mencari referensi sumber pembelajaran yang dibutuhkan
      • Memberi ruang peserta didik untuk berpendapat, membuat pilihan, dan mempresentasikan Proyek
      • Mengelola beban kerja mengajar dengan seimbang antara intrakurikuler dan P5
      • Membuka diri untuk memberi dan menerima masukan serta kritik, mulai dari awal hingga akhir pelaksanaan P5

Alur -2. Identifikasi Kesiapan Sekolah 

Identifikasi awal kesiapan sekolah dalam menjalankan P5 didasarkan pada refleksi kemampuan sekolah dalam menerapkan pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning, PjBL).  Cek dengan bagan identifikasi berikut, masuk pada tahap manakah sekolah bapak ibu (Tahap awal/Berkembang/Lanjutan) ?

Alur -3. Menentukan Dimensi dan Tema P5

A. Dimensi Profil Pelajar Pancasila (P3)
  • Tim fasilitator dan kepala sekolah menentukan dimensi P3 yang akan menjadi fokus untuk dikembangkan pada tahun ajaran berjalan. 
  • Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi misi satuan pendidikan atau program yang akan dijalankan di tahun ajaran tersebut. 
  • Disarankan untuk memilih 2-3 dimensi yang paling relevan untuk menjadi fokus sasaran projek profil pada satu tahun ajaran. 
  • Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam P5 tidak terlalu banyak agar tujuan pencapaian P5 jelas dan terarah. 
  • Di tahap pengembangan modul P5, penentuan dimensi sasaran ini akan dilanjutkan dengan penentuan elemen dan subelemen yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik. 
  • Apabila kepala sekolah sudah berpengalaman menjalankan kegiatan berbasis projek, jumlah dimensi yang dipilih dapat ditambah sesuai dengan kesiapan tingkat satuan pendidikan. 
B. Penentuan Tema P5
  • Siswa jenjang SMP, dalam 1 tahun ajaran mengikuti P5 3-4 dengan tema berbeda.
  • Pemilihan tema dilakukan berdasarkan kesiapan satpend, pendidik dan peserta didik dalam menjalankan p5 
  • Tema-tema utama P5 yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan jenjang SMP/MTs adalah sebagai berikut:
  1. Gaya Hidup Berkelanjutan
    • Murid memahami dampak aktivitas manusia, membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya.
  2. Kearifan Lokal 
    • membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya
  3. Bhinneka Tunggal Ika
    • mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan, belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya.
  4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
    • membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. 
    • melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya. 
    • menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi.
  5. Suara Demokrasi 
    • menggunakan kemampuan berpikir sistem, menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. 
    • merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja.  
  6. Rekayasa dan Teknologi
    • melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan diri dan sekitarnya. 
    • membangun budaya smart society dengan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.
  7. Kewirausahaan
    • Melalui kegiatan ini, kreativitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. 
    • Murid juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas.  
Jenjang SMP/MTs ketentuan jumlah tema dalam satu tahun ajaran adalah 3 s.d 4 tema P5 yang berbeda
Bagaimanakah cara pemilihan tema ?

Pemilihan tema umum dapat dilakukan berdasarkan: 

  • Tahap kesiapan sekolah, pendidik, dan peserta didik menjalankan P5
  • Penyesuaian kalender belajar nasional, atau perayaan nasional atau internasional, misalnya tema ’Gaya Hidup Berkelanjutan’ dilaksanakan menjelang Hari Bumi, atau tema ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dilaksanakan menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia. 
  • Isu atau topik yang sedang hangat terjadi atau menjadi fokus pembahasan atau prioritas satuan pendidikan. 
  • Di setiap tahun ajaran, tema dapat dilakukan secara berulang jika dianggap masih relevan atau diganti dengan tema lain untuk memastikan eksplorasi terhadap seluruh tema yang tersedia. Untuk memastikan semua tema dapat dijalankan, sangat penting bagi satuan pendidikan memastikan terjadinya pendokumentasian dan pencatatan portofolio P5 di skala satuan pendidikan.

Alur - 4 Merancang Alokasi Waktu 

  • Langkah Pemetaan Alokasi Waktu P5
    • Identifikasi jumlah jam total jam projek profil yang dimiliki setiap kelas
    • Jumlah jam P5 ditentukan dalam Kepmendikbudristek RI no 262/M/2022 untuk jenjang SMP / MTs (ada di halaman 11).
      • alokasi waktu Jenjang SMP kelas VII - VIII = 36 minggu x 10 mapel = 360 JP
      • alokasi waktu Jenjang SMP kelas IX = 32 minggu x 10 mapel = 320 JP
           Total JP tidak termasuk mulok dan mapel tambahan lain
  • Simulasi perhitungan alokasi waktu P5
    • setelah identifikasi total alokasi waktu, menentukan durasi p5 sejumlah tema yang dipilih sesuai kelas tersebut.
    • Durasi setiap tema dirancang berbeda-beda tergantung pada tujuan  dan kedalaman eksplorasi tema tersebut

  • Pemilihan Waktu pelaksanaan P5
    1. Menentukan 1 hari dalam seminggu untuk pelaksanaan P5
    2. Mengalokasikan 1-2 jam pelajaran di akhir hari 
    3. Memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode waktu (2 minggu atau 1 bulan berlangsung, tergantung tatap muka yang dialokasikan secara kolaboratif)
    4. Pemilihan tema juga bisa dengan menyesuaikan perayaan nasional untuk penyesuaian tema tertentu. 

Baca



 

Belum ada Komentar untuk "P5 Bagian-2 : mendesain P5 (Alur 1, 2, 3, 4)"

Posting Komentar

Terimakasih telah suport kepada penulis dengan berkomentar secara bijak, memberikan kritik membangun dan positif

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel